Soko Persib

Jupe sampai Patah Tulang, Nasib Persib dan Jalan Terjal Piala Presiden 2025

Piala Presiden 2025 jadi mimpi buruk bagi Persib. Achmad Jufriyanto cedera parah usai benturan keras dengan pemain Port FC. Ini perkembangan baru kondisi Jupe.

By Cikal Sundana  | Sokoguru.Id
07 Juli 2025
<p>Achmad Jufriyanto ditandu keluar lapangan usai benturan keras dalam laga Persib vs Port FC di Piala Presiden 2025, Minggu (6/7/2025). Cedera rusuk memaksanya absen panjang.</p>

Achmad Jufriyanto ditandu keluar lapangan usai benturan keras dalam laga Persib vs Port FC di Piala Presiden 2025, Minggu (6/7/2025). Cedera rusuk memaksanya absen panjang.

SOKOGURU, BANDUNG - Persib Bandung harus menelan pil pahit usai laga perdana Grup B Piala Presiden 2025 yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada Minggu, 6 Juli 2025. 

Bukan hanya kekalahan yang menyakitkan dari Port FC, tetapi juga kabar mengejutkan datang dari lini belakang, sang bek tangguh, Achmad Jufriyanto, mengalami cedera serius yang mengancam kariernya.

Benturan keras yang terjadi pada menit keenam menjadi titik awal bencana bagi Persib. 

Jupe—sapaan akrab sang bek senior—terkapar di lapangan usai berduel keras dengan pemain Port FC, Brayan Vargas. 

Momen itu sontak membungkam stadion, ketika para pendukung Maung Bandung menyaksikan sang pilar pertahanan digotong keluar lapangan menggunakan tandu.

Laga pun harus kehilangan sosok pemimpin di lini belakang. Jupe digantikan oleh Febri Hariyadi, sebuah keputusan darurat yang tak hanya mengejutkan namun juga penuh kekhawatiran. 

Cedera ini bukanlah cedera biasa. Ada suasana genting di bangku cadangan, terlebih saat ambulans membawa Jupe menuju rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

Dokter tim Persib, Wira Prasetya, mengonfirmasi betapa seriusnya cedera yang dialami sang pemain. 

“Jupe dalam kondisi baik. Setelah diperiksa lebih lanjut ternyata ada patah tulang rusuk kiri dua ruas,” ujarnya kepada media pada Minggu malam. 

Meski tampak tenang, nada bicara Wira tak bisa menyembunyikan kegentingan yang dirasakan seluruh tim medis dan staf pelatih.

Usia yang tak lagi muda—38 tahun—membuat cedera ini menjadi ancaman serius. 

Bukan hanya untuk kiprahnya di Piala Presiden, tapi juga masa depan Jupe di dunia sepakbola profesional. 

Wira menambahkan, proses penyembuhan Jupe kini memasuki fase observasi lanjutan, dengan menunggu hasil X-ray ulang. 

"Saat ini masih menunggu X-ray ulang untuk memastikan dan menentukan tindakan lebih lanjutnya," katanya.

Duka Persib semakin dalam karena Jupe bukan sekadar pemain. Ia adalah simbol loyalitas, pemimpin sejati yang selalu tampil total di setiap laga. 

Cedera ini pun jadi kehilangan besar, bukan hanya bagi Persib, tetapi juga bagi para Bobotoh yang selama ini menaruh harapan pada sosoknya.

Insiden ini menggugah perhatian komunitas sepakbola nasional. Banyak pihak menyuarakan simpati, mengingat pengalaman dan kontribusi Jupe yang begitu besar dalam mengangkat nama Persib di pentas Liga 1 maupun turnamen pramusim seperti Piala Presiden. 

Harapan akan kesembuhan pun mengalir deras dari berbagai penjuru, baik dari rekan setim maupun para pendukung setia.

Cedera Jupe juga menjadi peringatan penting tentang kerasnya kompetisi pramusim. 

Di balik semangat juang dan atmosfer pertandingan, tersimpan risiko besar yang bisa mengubah nasib seorang pemain hanya dalam hitungan menit. 

Persib kini dituntut untuk sigap dalam menata ulang strategi, sambil terus memberikan dukungan penuh untuk proses pemulihan sang bek veteran.

Bagi para pencinta sepakbola tanah air, ini bukan sekadar kabar cedera. Ini adalah babak emosional yang menggambarkan betapa rapuhnya karier atlet, sekaligus menguji ketangguhan mental tim sekelas Persib Bandung. 

Perjalanan Persib di Piala Presiden 2025 masih panjang, namun kehilangan Jupe di awal kompetisi tentu menjadi luka yang dalam dan penuh duka. (*)

Sumber: persib.id